Archive for Februari 2018

Sistem Ekskresi Manusia
1.  Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa?
Setiap organ ekskresi pasti memiliki fungsinya masing-masing. Ada yang berfungsi untuk mengekskresikan urea, air, karbondioksida, empedu, dan keringat. Semuanya ini bekerja membentuk sistem ekskresi pada manusia. Nah, berikut adalah alat ekskresi manusia dan zat yang dikeluarkan oleh masing-masing alat ekskresi. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Ginjal
Ginjal mengeluarkan berbagai macam zat yaitu:
Air. Urin yang dihasilkan ginjal berwujud cair. Ini disebabkan oleh kandungan air di dalamnya yang mencapai 95%. Air ini berasal dari air yang kita minum dan kemudian diserap oleh usus besar, diambil oleh darah, dan kemudian darah tersebut disaring oleh ginjal. Urea, asam urat, dan amonia adalah hasil dari pembongkaran/perombakan protein yang terjadi di dalam hati. Empedu adalah hasil dari perombakan sel darah merah di dalam hati. Empedu memberikan warna kuning pada urine. Garam, dan zat lainnya yang bersifat racun atau berlebihan kandungannya di dalam tubuh.
Hasil gambar untuk Ginjal
2. Kulit
Kulit mengeluarkan keringat yang mengandung natrium klorida (NaCl) yang merupakan struktur garam dapur. Itulah sebabnya mengapa keringat pada manusia terasa asin. Keringat dikeluarkan oleh kulit untuk mengatur suhu tubuh.
Hasil gambar untuk kulit
3. Paru-Paru
Paru-paru merupakan bagian dari sistem pernapasan manusia. Paru-paru berfungsi sebagai alat pertukaran oksigen dalam darah. Karena udara tidak mengandung oksigen murni, maka paru-paru akan mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan tersebut seperti karbon dioksida dan uap air.
Hasil gambar untuk paru paru
4. Hati
Hati mengeluarkan urea dan amonia yang merupakan hasil dari perombakan sel darah merah di dalam hati. Urea dan amonia akan diproses di dalam ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Hasil gambar untuk hati

Proses Pengeluaran Zat Sisa
Saat mengeluarakan zat sisa diperlukan beberapa proses sebelum mengeluarakan zat sisa Pengeluaran zat yang terjadi di dalam tubuh manusia meliputi 3 proses , yaitu : 
·  Ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme baik berupa H2OCO2asam uraturea, dan lain sebagainya. Dilaksanakan oleh sistem ekskresi, yaitu: ginjal, hati, paru-paru dan kulit. 
·  Sekresi, yaitu proses pengeluaran zat hasil metabolisme baik berupa enzim dan hormon. Dilaksanakan oleh sistem kelenjar dan sistem endokrin atau sistem hormonal. 
·     Defekasi, yaitu proses pengeluaran zat zat sisa pencernaan makanan yang tidak terserap oleh usus penyerapan, berupa feces. Dilaksanakan oleh sistem pencernaan makanan terutama pada rektum dan anus.
Dalam pembuatan urin juga perlukan beberapa proses. Proses pembentukan urin meliputi 3 tahapan, yaitu : 
·         Filtrasi, berlangsung di bagian kapsul bowman dan glomerulus, terjadi penyaringan zat-zat sisa metabolisme dalam darah. Komponen yang tersaring yaitu: air, asam amino, glukosa, dan NaCl. Produknya dinamakan urin primer atau filtrat glomerulus. 
·         Reabsorbsi, berlangsung di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, seperti glukosa dan asam amino. Produknya berupa urin sekunder / filtrat tubulus. 
·         Augmentasi, berlangsung di bagian tubulus kontortus distal, terjadi proses penambahan zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. produksnya berupa urin yang sesungguhnya dengan kandungan tertinggi adalah air dan juga urea serta zat-zat lainnya yang tidak diperlukan tubuh.  

2. Mengapa Zat Sisa Dalam Tubuh Harus Dikeluarkan?

Zat sisa metabolisme merupakan zat yang harus segera dikeluarkan dari tubuh. Sesuai dengan namanya, zat ini merupakan sisa sehingga pastinya sudah tidak berguna dan tidak memberikan manfaat untuk tubuh. Sisa metabolisme berarti merupakan zat yang memang tidak baik untuk tubuh dan sengaja dibuang. Maka dari itu zat sisa metabolisme harus segera dibuang. Jika tidak bisa berubah menjadi racun untuk tubuh. Zat sisa metabolisme juga biasanya akan mengalami pembusukan dan menimbulkan gas dalam tubuh. Biasanya zat sisa ini dikeluarkan lewat sistem ekskresi. Bisa dalam bentuk buang air kecil atau berkeringat. Maka dari itu biasanya orang sakit akan berkeringat setelah minum obat. Karena zat sisa yang tidak dibutuhkan telah dikeluarkan melalui keringat.
3. Bagaimana Dampaknya Jika Zat Sisa Dalam Tubuh tidak Dikeluarkan?

Zat sisa metabolisme adalah zat yang dihasilkan sebagai sisa proses metabolisme yang merubah makanan dengan bantuan oksigen menjadi energi.

Zat sisa metabolisme ini berupa karbon dioksida (CO2), amonia (NH3), urea serta air.

Zat sisa metabolisme yang berupa cairan ini dijeluarkan melalui sistem eksresi yaitu ginjal dan kulit. Sementara zat sisa yang berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari paru-paru melalui pernafasan.

Zat sisa metabolisme ini harus dikeluarkan dari tubuh karena berbahaya. 

Misalnya kadar urea yang berlebih dalam darah atau yang diaebut sebagai uremia, ini akan membuat kita menjadi muntah-muntah, detak jantung tidak teratur, susah nafas bahkan kematian. Kadar urea berlebih ini timbul karena urea tidak bisa dikeluarkan dari darah dan dari tubuh. Hal ini bisa disebabkan karena gagal ginjal.

Sementara itu bila kadar karbon dioksida di darah berlebih atau hypercapnia, maka akan membuat tubuh menjadi lemas, kepala pusing dan tekanan darah tinggi. Kelebihan kadar karbon dioksida ini terjadi bila paru-paru gagal menyaring karbon dioksida tersebut dari darah, misalnya karena kanker.

Sistem Ekskresi Manusia

Hati manusia mempunyai struktur dan fungsi yang sangat penting dalam tubuh, hal ini ditinjau dari hati sebagai sistem ekskresi pada manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh kita.

1.    STRUKTUR HATI
Pada tubuh manusia, hati merupakan kelenjar besar yang memiliki peranan penting dalam sistem organ. Hati terletak pada bagian kanan di atas rongga perut (otot diafragma)Berat hati sekitar 2 kg atau 3-5% dari total berat tubuh kita, oleh karena itu, hati merupakan salah satu kelenjar terbesar dalam tubuh kita.
Hati terdiri atas dua bagian, yaitu Belahan Hati Kanan (Lobus Kanan) dan Belahan Hati Kiri (Lobus Kiri). Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu membentuk lobula yang berjumlah kurang lebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 – 2 mm. Antara lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna.
Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah. Pembuluh arteri hepatikus dan vena portal hepatikus mengalami percabangan yang disebut sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk vena. Jaringan hati ini tersusun oleh sel-sel hati yang disebut hepatosit. Antar lapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedang antara hepatosit satu dengan yang lain dipisahkan oleh kanalikuli yang merupakan tempat dihasilkannya empedu. Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian bergabung membentuk pembuluh empedu yang berfungsi mengangkut cairan empedu menuju kantong empedu. Kantong empedu sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum empedu dialirkan ke duodenum.
2.    FUNGSI HATI
a.    Penawar Racun
Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol, asam laktat, dan zat amonia. Salah satu proses metabolisme di dalam tubuh akan memberikan hasil samping berupa asam laktat yang dapat merugikan tubuh. Penumpukan asam laktat ditandai dengan rasa pegal pada otot.
Hati akan mengubah asam laktat ini menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang disimpan di dalam otot.
Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk sampingan berupa zat amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh. Tetapi kemudian hati mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya bersama dengan air kencing.
Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk sel yang bersifat fagositosis (memakan zat padat yang lain sebagai salah satu bentuk pertahanan). Apabila dalam proses pencernaan di usus halus terdapat organisme asing atau zat-zat berbahaya maka sel-sel ini akan menghancurkan organisme asing atau zat berbahaya tersebut dengan cara fagositosis. Dari proses penghancuran ini akan menghasilkan pigmen bilirubin. Bilirubin kemudian dialirkan ke kanalikuli dan diekskresikan sebagai empedu. Hal inilah yang membuat hati berfungsi sebagai alat ekskresi. Empedu berupa cairan berwarna kehijauan dan berasa pahit. Empedu mempunyai pH sekitar 7–7,6 dan mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen bilirubin dan biliverdin.
b.    Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah
Hati akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat darah melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”, sekitar 3 juta sel darah merah mati setiap detik dan ini akan dilebur dan hasil peleburannya akan disimpan untuk didaur ulang sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah baru serta sebagai bahan baku zat empedu.
c.    Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein
Protein larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari dihasilkan oleh hati.
d.    Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya
Dengan adanya fungsi hati ini maka kadar gula dalam darah dapat diatur karena kadar gula darah yang tidak tepat akan berakibat fatal bagi tubuh. Pada saat gula darah dalam tubuh naik maka hati mengubahnya ke bentuk glikogen, dan sebaliknya pada saat gula darah turun, glikogen diubah menjadi glukosa.
e.    Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak
Hati menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter zat empedu setiap hari. Zat inilah yang dapat melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa sel darah yang mati akan didaur ulang sebagai bahan baku untuk membuat sel darah merah dan zat empedu.
f.    Untuk Menyimpan Vitamin
Hati menyimpan beberapa vitamin yang masuk ke dalam tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Pada saat tertentu ketika tubuh memerlukan maka akan mengeluarkannya. Jenis-jenis vitamin tersebut antara lain vitamin A, D, E, B12.

3. Proses yang terjadi di dalam hati
a. Pada hati,  darah disuplai ke dalam hati melalui dua pembuluh yaitu arteri hati dan vena porta hepatis. Arteri hati membawa darah dengan kandung an oksigen dari jantung. Sedangkan vena porta membawa darah yang mengandung sari makanan dari usus halus.

b. Di dalam hati terdapat sel yang berfungsi merombak sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sel yang demikian dinamakan sel histiosit. Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati sekitar lebih dari 10 juta sel.
Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb) dipecah menjadi zat besi (Fe), hemin, dan globin. Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga terbentuk eritrosit baru. Globin akan dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning coklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada feses dan urine yang kita keluarkan setiap harinya.

c. Organ hati dapat pula menghasilkan enzim arginase. Enzim arginase merupakan enzim yang berperan dalam proses penguraian asam amino. Prosesnya dinamakan deaminasi. Asam amino yang diuraikan yakni asam amino arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin akan mengikat amonia dan karbondioksida yang bersifat racun. Selanjutnya ornitin akan dinetralkan dalam hati. Adapun urea akan diserap ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
.
d. Hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari.  Empedu berasal  dari hemoglobin  sel  darah merah yang telah tua. Empedu  merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini  disimpan di dalam kantong empedu. Empedu mengandung kolesterol, garam  mineral, garamempedu,  pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak,  mengaktifkan  lipase, membantu  daya  absorpsi  lemak  di  usus,  dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Gangguan & Kelainan pada Hati :
Sistem Ekskresi pada Manusia
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh kita. Apabila fungsi hati terganggu maka akan terjadi dampak yang kompleks pada kesehatan tubuh. Berikut akan dipaparkan beberapa gangguan dan kelainan pada hati.
Hepatitis
merupakan peradangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan penderita.

Sirosis hati
merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan. Berkembangnya virus ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, salah gizi, atau penyakit lain yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Penyakit ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan yang dilakukan hanya berguna mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum. Perhatikan Gambar dibawah untuk mengetahui perbedaan hati yang sehat dan terkena sirosis.

Kanker hati
merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis B, C, dan hemokromatis.
Perlemakan hati
merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati, sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebih.
Kolestasis dan Jaundice
merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Hemokromatosis
merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan.

Tanda, Gejala, Penularan, pencegahan dan pengobatan Hepatitis A
Virus Hepatitis A  mudah menular melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks dengan penderita. Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja.
Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separahHepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati. Meski demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena mengurangi produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit.
1.       Kelelahan
2.       Mual dan muntah
3.       Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)
4.       Kehilangan nafsu makan
5.       Demam
6.       Urine berwarna gelap
7.       Nyeri otot
8.       Menguningnya kulit dan mata (jaundice).
Kasus-kasus ringan Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri terhadapvirus Hepatitis A.
Pencegahan dan Pengobatan Hepatitis A
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit.
1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksiHhepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
Penyakit hati atau liver adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati. Jika hati tidak berfungsi dengan baik, hal ini tentu akan menjadi permasalahan bagi anda. Salah satu dari disfungsi hati adalah mudah terjadinya pendarahan. Selain itu rusaknya fungsi hati akan mengakibatkan berkurangnya sel darah merah karena tidak mampu diproduksi lagi oleh hati dan sumsum tulang.

Apa yang menjadi gejala dari Penyakit hati atau Liver? Penyakit hati mempunyai 18 tanda gejala yang harus anda ketahui dan waspadai. 
Ciri-ciri seseorang terkena penyakit ini adalah :

Mengalami kekuningan pada kulit.
Sering mengalami mual dan muntah.
Cepat kehilangan selera makan.
Mengalami Diare, Feces yang pucat,urin berwarna coklat seperti teh.
Sering mengalami nyeri perut di bagian kanan atas.
Mengalami pembesaran pembuluh darah.
Tingkat kadar gula menjadi rendah.

Dari ciri dan gejala penyakit hati atau liver di atas harus anda ketahui dan fahami, agar anda bisa mengantisipasi dan mendeteksi jika anda atau orang terdekat anda terkena penyakit ini. Walaupun sekarang teknologi kedokteran telah sangat berkembang pesat, namun tingkat kematian dari penyakit hati atau liver ini termasuk tinggi dan berbahaya.


Cara pencegahan penyakit hati / liver

Cara-cara untuk mengurangi resiko penyakit infeksi hati  :
Mempraktekakebersihan yang baik, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti diapers
Menghindari meminum atau memakai air kran jika berpergian ke luar negeri
Menghindari memakai obat terlarang, terutama penggunaan bersama alat suntik
Melakukan hubungan sex yang aman
Menghindari penggunaan bersama alat-alat kesehatan pribadi seperti alat cukur atau gunting kuku
Menghindari bahan racun dan konsumsi alkohol berlebihan
Gunakan bat-obatan seperti yang dianjurkan
Gunakan kehati-hatian pada produk-produk kimia industri
Makanlah diet yang berimbang baik menurut petunjuk piramid dari makanan
Dapatkan satu suntikan dari immune globulin sesudah terpapar pada hepatitis A

Fakta Tentang Hati Manusia

  Hati terdiri dari 80% sel hepatosit yang dapat menyimpan, mengeluarkan, dan mengubah zat-zat dalam jumlah yang menakjubkan, sehingga sel yang selalu sehat amatlah penting bagi manusia
  Apabila hati terluka, sel lainnya dapat meningkatkan ukuran dan mengambil alih fungsi sel-sel yang luka.
  Hati memiliki kapasitas cadangan yang luar biasa besar, meskipun sudah terluka, misalnya karena virus atau alkohol. 
  Hati mengeluarkan garam empedu untuk membantu mencerna lemak makanan
  Hati mengeluarkan bilirubin, zat warna /pigmen kuning yang berasal dari sel darah merah yang tua
  Hati menyimpan glukosa, protein, vitamin dan lemak serta mengeluarkannya kedalam darah bila tubuh mebutuhkan
  Membuat albumin, suatu protein yang membawa berbagai zat ke bagian lain tubuh dan mengatur aliran air yang masuk dan keluar dari pembuluh darah
  Hati membentuk berbagai zat yang mengatur pembekuan darah
  Hati membuat kolesterol dan mengubahnya menjadi garam empedu
  Hati mematikan zat-zat yang berbahaya (racun) dalam makanan
  Hati mengubah obat-obatan
  Hati memetabolisasi alkohol
  Hati merupakan bagian penting dari sistem kekebalan (Imunitas)

Sumber : http://rosyidwijayanto4.blogspot.co.id/2013/12/struktur-dan-fungsi-hati-manusia.html

Hati

- Copyright © PENGETAHUAN - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -